Pada Jumat, 1 November 2024, Ikatan Dai Indonesia (IKADI) menggelar Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) bersamaan dengan Seminar Internasional bertema “Peran Indonesia dalam Menyongsong Kemerdekaan Palestina.” Bertempat di Jakarta, acara yang diadakan dari pukul 13.00 hingga 15.30 WIB ini dihadiri oleh para tokoh dari organisasi Islam dan perwakilan pemerintah, dengan Dr. Khairan sebagai moderator.
Melalui seminar ini, IKADI menghadirkan lima narasumber terkemuka yang berbagi pandangan strategis terkait perjuangan kemerdekaan Palestina. Pembicara yang diundang adalah Prof. Dr. Syafi’ Mughni dari Muhammadiyah, Dr. Yayan dari Kementerian Luar Negeri Indonesia, Dr. Ahed Abdul Atha’ dari Palestina, KH. Cholil Nafis, Ph.D. dari PBNU dan MUI, serta Dr. Usman Hamid, Direktur Amnesty International. Berikut adalah pandangan dari setiap narasumber.
Muhammadiyah: Membangun Ketahanan bagi Palestina
Prof. Dr. Syafi’ Mughni membuka seminar dengan menekankan bahwa perjuangan untuk kemerdekaan Palestina adalah implementasi dari nilai-nilai Islam sebagai agama yang memajukan peradaban. Muhammadiyah, menurut beliau, telah berkontribusi dalam bentuk dukungan kemanusiaan bagi Palestina. Dukungan tersebut meliputi bantuan langsung, beasiswa bagi mahasiswa Palestina di perguruan tinggi Muhammadiyah, serta program ketahanan ekonomi untuk membantu mereka menghadapi krisis. Muhammadiyah juga terus mengupayakan kampanye di media untuk menyoroti kondisi Palestina, termasuk rencana mendirikan museum sebagai simbol perlawanan terhadap penindasan.
Prof. Syafi’ juga menekankan pentingnya sinergi antar organisasi Islam, termasuk dengan IKADI, untuk memperkuat advokasi terhadap Palestina. “Peradaban harus diperjuangkan,” ujarnya, mengingatkan bahwa dukungan kepada Palestina adalah bagian integral dari tanggung jawab bersama umat Islam.
Kementerian Luar Negeri: Peran Indonesia di Kancah Global
Dr. Yayan dari Kementerian Luar Negeri RI menegaskan bahwa dukungan Indonesia untuk Palestina merupakan amanat konstitusi yang tercantum dalam politik luar negeri bebas aktif. Menurutnya, Indonesia memiliki peran strategis dalam mewujudkan kemerdekaan Palestina. “Kemerdekaan Palestina adalah kebijakan strategis bangsa Indonesia, dari waktu ke waktu sampai sekarang,” tutur Dr. Yayan, merujuk pada dukungan Indonesia untuk kemerdekaan Palestina yang juga tercermin dalam pidato pertama Presiden Prabowo setelah dilantik, yang menyatakan sikap tegas anti-kolonialisme dan anti-rasisme.
Dr. Yayan juga menyampaikan bahwa saat ini hanya sekitar 76% negara di dunia yang mengakui kedaulatan Palestina. Indonesia terus mendorong pengakuan internasional ini, di antaranya dengan memanfaatkan keanggotaan di Dewan HAM PBB.
Dr. Ahed Abdul Atha’: Perjuangan Tuhfan Al-Aqsha sebagai Simbol Kekuatan
Dr. Ahed Abdul Atha’ dari Palestina menyampaikan rasa terima kasih kepada IKADI dan seluruh rakyat Indonesia yang telah mendukung Palestina. Dr. Ahed mengulas perlawanan rakyat Palestina yang terwujud dalam fenomena “Tuhfan Al-Aqsha,” simbol perlawanan panjang rakyat Palestina dalam mempertahankan tanah air mereka dari agresi Israel. Ia juga menjelaskan bahwa perlawanan ini tidak hanya menunjukkan keteguhan rakyat Palestina, tetapi juga menyatukan simpati dunia, termasuk negara-negara non-Islam, dalam mendukung kemerdekaan Palestina.
Dr. Ahed juga menyoroti bahwa perjuangan rakyat Palestina tidaklah mudah, mengingat Israel didukung penuh oleh Amerika Serikat. Namun demikian, ia menyatakan optimisme bahwa dukungan dari negara-negara Islam, terutama Indonesia, dapat menjadi faktor penting dalam perjuangan menuju kemerdekaan Palestina.
PBNU dan MUI: Tuntutan Kemanusiaan dan Keadilan
KH. Cholil Nafis, Ph.D., dari PBNU dan MUI, menekankan bahwa dukungan untuk Palestina merupakan perwujudan dari nilai kemanusiaan, keadilan, dan ajaran agama. Sebagai bangsa yang mencintai perdamaian, Indonesia memiliki kewajiban untuk mendukung kemerdekaan Palestina, sebagaimana yang diamanatkan oleh Pembukaan UUD 1945. KH. Cholil menyebut beberapa langkah konkret yang dapat dilakukan untuk mendukung Palestina, seperti gencatan senjata, aksi boikot terhadap produk Israel, dan donasi.
Dalam perspektif sejarah, KH. Cholil mengingatkan tentang dukungan NU terhadap Palestina yang sudah berlangsung sejak lama, termasuk seruan KH. Hasyim Asy’ari untuk melaksanakan qunut nazilah demi keselamatan rakyat Palestina.
Amnesty International: Menghadapi Pelanggaran Israel
Dr. Usman Hamid dari Amnesty International menguraikan tiga kejahatan utama yang dilakukan Israel terhadap Palestina, yaitu kejahatan terhadap hukum internasional, pelanggaran hukum kriminal, dan pelanggaran hak asasi manusia. Dr. Usman menyebut bahwa dukungan Indonesia di kancah internasional, terutama melalui keanggotaannya di PBB, dapat menjadi pengaruh besar dalam melawan ketidakadilan ini. Amnesty International juga mendorong Indonesia untuk meratifikasi berbagai perjanjian internasional demi memperkuat posisi diplomatiknya di forum global.
Penutup
Rakornas IKADI 2024 dan seminar internasional ini menjadi momentum penting untuk mengingatkan kembali peran Indonesia dalam mendukung kemerdekaan Palestina. Melalui sinergi antara ormas Islam, pemerintah, dan masyarakat luas, diharapkan dukungan untuk Palestina dapat semakin kuat dan terus berkelanjutan.
IKADI mengajak seluruh elemen bangsa untuk bersatu dan memperjuangkan kemerdekaan Palestina sebagai bagian dari komitmen terhadap keadilan dan kemanusiaan global. Dengan melibatkan semua pihak, dukungan terhadap Palestina dapat diwujudkan dalam berbagai bentuk nyata, mulai dari aksi damai, boikot, hingga diplomasi internasional yang aktif.