Assalamualaikum Ustadz, Izin saya mau bertanya. Ustadz, saat ini saya mencoba untuk berada di jalur apa yang Allah ridhai. Mulai dari menghilangkan riba, shalat lima waktu, membaca Alquran, dan lainnya. Namun, ternyata tidak semudah itu buat saya ustadz, banyak tantangannya dan pikiran saya buyar sendiri karena beberapa hal yang berubah. Ustadz sekiranya, jika saya mulai satu-satu dan pelan-pelan terlebih dahulu apakah boleh? Terima kasih.
Waalaikumussalam Wr. Wb
Alhamdulillah, saya ikut berbahagia dengan tekad anda untuk menjadi lebih baik. Semoga Allah kuatkan langkah kita semua untuk meniti jalan yang diridhai-Nya.
Islam adalah agama yang mudah, dan ajarannya selalu sesuai dengan fitrah manusia. Maka Islam sangat memperhatikan tabiat, karakter, dan situasi serta kondisi setiap orang. Itulah mengapa ada hukum-hukun khusus yang disyariatkan dalam kondisi khusus; disebut dengan rukhsah. Contohnya seperti menqashar shalat ketika safar, tayamum jika tidak ada air, boleh makan daging babi dalam keadaan darurat dll.
Dalam hal melaksanakan perintah, Allah juga menyuruh kita melakukan sesuai kemampuan. Maka tidak ada syariat Allah yang memberikan beban di luar kemampuan manusia. Semua syariat bisa dilakukan kebanyakan manusia dalam kondisi normal. Namun jika karena situasi dan kondisi tertentu, beberapa orang tidak mampu melakukannya, maka secara otomatis syariat tersebut gugur digantikan dengan keringanan yang disebut rukhshah tersebut.
Dalam kaitannya dengan situasi yang anda hadapi, tentu untuk berubah menjadi baik juga tidak mungkin dalam sekejap mata. Perlu proses dan usaha terus menerus. Maka sangat wajar kalau seseorang dalam usahanya untuk berubah menjadi baik meniti langkah demi langkah, bukan tiba-tiba melakukan lompatan yang sangat jauh.
Insyaallah, tekad anda untuk menjadi lebih baik sudah merupakan prestasi yang luar biasa yang harus disyukuri, karena pada dasarnya Allahlah yang menggerakkan hati kita untuk menuju kebaikan. Betapa banyak orang yang tidak mendapatkan hidayah Allah dan tidak peduli dengan sisi religiusitas dalam kehidupannya, sehingga berbuat apa saja tanpa mempedulikan syariat Allah.
Allah berfirman:
وَالَّذِيْنَ جَاهَدُوْا فِيْنَا لَنَهْدِيَنَّهُمْ سُبُلَنَاۗ وَاِنَّ اللّٰهَ لَمَعَ الْمُحْسِنِيْنَ ࣖ
Artinya; Dan orang-orang yang berusaha untuk (mencari keridaan) Kami, Kami akan tunjukkan kepada mereka jalan-jalan Kami. Dan sungguh, Allah beserta orang-orang yang berbuat baik. (Qs. Al-Ankabut: 69)
Rasulullah bersabda:
إِنَّ الدِّينَ يُسْرٌ، ولنْ يشادَّ الدِّينُ إلاَّ غَلَبه فسدِّدُوا وقَارِبُوا وَأَبْشِرُوا،
Artinya: Sesungguhnya agama ini mudah, dan tidaklah seseorang berlebih-lebihan dalam urusan agama melainkan agama akan mengalahkannya, maka tepatkanlah (lakukan sesuai perintah) atau dekatkanlah (berusaha sesuai dengan perintah), dan bergembiralah (dalam beragama). (H.r. Al-Bukhari)
Insyaallah tidak apa-apa melakukan sedikit demi sedikit untuk berubah menjadi lebih baik, selama tekad kita kuat, selalu mohon pertolongan kepada Allah, dan berusah untuk konsisten.
Semoga Allah anugerahkan istiqamah kepada kita semua, Amin ya rabbal alamin.
Wallahu A’lam
Dijawab oleh: Ust. Achmad Dahlan, Lc., MA.