0

Assalamualaikum Ustadz, Saya mau bertanya tentang keraguan dan kegundahan hati saya. Saya adalah anak tunggal dalam keluarga. Sejak ayah saya ditinggal almarhumah Ibu saya ditahun 2014, dan kemudian menikah siri dengan teman SMA-nya, beliau berubah sikap terhadap saya. Dari yang sebelumnya sangat perhatian menjadi acuh tak acuh, suka membandingkan saya dengan anak istri sirinya, bahkan ketika saya melakukan hal yang benar tetap dianggap salah. Dikala saya butuh motivasi karena tekanan pekerjaan dll, beliau malah lebih membuat down. Apalagi dikala -alhamdulillah- saya mendaptkan karunia anak, Dari awal melahirkan sampai besar, beliaupun tidak pernah ada sepatah kata menanyakan cucunya. Bahkan jikan saya cerita dia di WA beliau hanya respon dengan sticker Jempol “mantap”, saya merasa tersakiti!.

Yang saya tanyakan, setelah saya menikah, apakah saya mempunyai kewajiban ke beliau? Apakah saya harus menganggap istrinya adalah ibu saya? Bagi saya, itu adalah hal yang sangat berat. Dan selama ini, saya hanya menganggapnya sebagai kekasih Ayah saya saja. Dan apakah betul rasa cemburu seorang anak ke Ayahnya? Dan yang terakhir, apakah yang penting saya tetap berbuat baik ke Ayah saya, silaturahmi ketika idulfitri, ketika dia butuh uang minta kesaya saya baru kasih (bukan bulanan).

Abu Hani Changed status to publish September 24, 2024