Assalamualaikum Ustadz. Saya wanita usia 22 tahun. Masa lalu saya sungguh buruk. Saya pernah pacaran dan dekat dengan seseorang di tahun 2020 dan hubungan kami tidak normal. Singkat cerita, saking sayangnya saya ke dia dan takut putus, saya menuruti permintaan dia untuk mengirimkan foto bagian tubuh yang seharusnya saya jaga. Beberapa foto dan video saya kirimkan ke dia. Hingga pada akhirnya saya menyadari kebodohan saya.
Tidak lama setelah itu, karena saya berhenti memberikan asupan nafsu ke dia, dia memutus hubunan dengan saya. Saya sudah meminta untuk menghapus semua foto-foto yang pernah saya kirimkan, dan waktu itu dia sudah mengiyakan.
Setelah kami putus, saya benar-benar bertaubat. Saya lebih sering mendekatkan diri kepada Sang Khalik, saya memperbaiki diri dan tidak mau pacaran lagi hingga tiba waktunya ada yang mempersunting saya.
Kami lost contact sudah lama sekali sejak putus, kemudian tiba-tiba di penghujung tahun 2023 ini, dia menghubungi saya dan mengirimkan beberapa foto saya yang dulunya pernah saya kirim ke dia. Seperti disambar petir, saya kaget bukan main. Apalagi dia bilang kalau foto-foto tersebut dibuat sebagai bahan fantasinya.
Saat ini saya sudah mengemis dan mohon-mohon ke dia untuk menghapusnya, tapi dia mengajukan syarat yakni harus bertemu terlebih dahulu dan memuaskan hasratnya.
Saya tidak tau harus bagaimana Ustadz. Di satu sisi, saya tidak ingin foto saya terus-menerun dijadikan sebagai bahan fantasinya. Tapi disisi lain saya juga tidak ingin memuaskan hasratnya secara langsung. Minta tolong pencerahannya Ustadz.
Alaikumussalam Wr. Wb
Semoga Allah menganugerahkan istiqamah kepada kita semua untuk menjadi hamba-Nya yg lebih baik. Keputusan anda untuk bertaubat merupakan hidayah Allah yang harus disyukuri dan dijaga dengan baik. Dosa di masa lalu jika sudah ditaubati, maka sudah dihapuskan oleh Allah. Artinya, kita tidak akan ditanya oleh Allah mengenai dosa tersebut di akhirat. Sesuai dengan sabda Nabi:
التَّائِبُ مِنْ الذَّنْبِ كَمَنْ لَا ذَنْبَ لَهُ
Artinya: Orang yang bertaubat dari dosa seperti orang yang tidak berdosa (Hr. Ibnu Majah dan ath-Thabrani)
Ibnu Taimiyyah mengatakan: Orang yang sudah bertaubat tidak akan diazab di dunia maupun di akhirat.
Itulah juga yang terjadi kepada para shahabat Nabi. Sebagian mereka melakukan dosa-dosa besar sebelum masuk Islam. Bahkan ada yang melakukan dosa paling besar yaitu menyekutukan Allah. Akan tetapi, setelah masuk Islam dan bertaubat, mereka menjadi manusia-manusia terpilih yang mempunyai kedudukan yang tinggi di sisi Allah Ta’ala.
Maka nikmat hidayah ini harus dijaga dengan baik, jangan sampai kembali kepada dosa yang sama. Dengan demikian, sikap yang harus diambil adalah tidak menghiraukan laki-laki tersebut, seberapa pun besarnya ancaman yang berikan. Barangkali anda khawatir jika foto-foto itu akan disebarkan ke publik. Namun perlu diketahui, bahwa mudharat dari hal itu tentu lebih kecil daripada jatuh kepada dosa yang sama di masa lalu, apalagi sampai melakukan zina yang merupakan dosa besar.
Serahkan urusan kepada Allah, sembari terus mendekat dan memohon kepada Allah diberikan keselamatan dalam menghadapi masalah ini dan ditutup aib masa lalu. Doakan juga laki-laki tersebut agar mendapatkan hidayah dari Allah Swt.
Wallahu A’lam
Dijawab oleh: Ust. Achmad Dahlan, Lc., MA.