Assalamu’alaikum wr.wb.
Apakah ada rujukan primer yang bisa kita gunakan atau berisi tentang Asbab Wurud al-Hadits? Sering kali ketika hendak mempelajari suatu hadis, saya kesusahan dalam mencari Asbab al-Wurud-nya. Mohon rekomendasi buku yang bisa dijadikan rujukan. Terima kasih.
Waalaikumussalam Warahmatullah Wabarakatuh
Sabab Wurud al-Hadis adalah peristiwa atau pertanyaan yang melatarbelakangi disampaikannya sebuah hadis Nabi. Sabab Wurud al-Hadis mempunyai urgensi sebagai instrumen yang membantu kita memahami konteks disampaikannya sebuah hadis, sehingga pada gilirannya kita mampu memahami hadis tersebut dengan lebih tepat. Sabab Wurud al-Hadis juga membantu kita memahami hikmah disyariatkannya suatu hukum atau sebuah ibadah.
Para awal masa penulisan hadis, Sabab Wurud al-Hadis dapat ditemukan dalam kitab-kitab hadis primer dan Sirah Nabawiyyah. Hal ini membuat upaya untuk menemukannya tidak mudah. Ini disebabkan karena tidak ada bab khusus dalam buku tersebut yang mengumpulkan sabab wurud al-hadits. Ditambah lagi, tidak semua hadis menyertakan Sabab al-Wurud-nya.
Seiring dengan semakin disempurnakannya Ulum al-Hadits, maka para ahli hadis mulai menuliskan cabang-cabang ilmu dalam Ulum al-Hadits dalam buku yang terpisah. Termasuk juga Ilmu Sabab Wurud al-Hadis. Oleh karena itu, untuk mengetahui Sabab al-Wurud sebuah hadis, kita bisa merujuk kepada kitab-kitab tersebut.
Akan tetapi, sebagian kitab tersebut tidak sampai kepada, karena tidak ditemukan manuskripnya. Kita mengetahui keberadaannya berdasarkan informasi dari para ahli hadis yang hidup sesudah zaman kitab tersebut ditulis. Diantara kitab Sabab Wurud al-Hadis yang tidak ditemukan manuskripnya adalah: Sabab al-Hadits karya Abu Hafsh al-’Akbari (w 417 H) dan Sabab al-Atsar karya Abu Hamid Muhammad bin Abi Mas’ud al-Ashbahani (w 583 H).
Sedangkan kitab Sabab Wurud al-Hadis yang sampai kepada kita, dicetak dan bisa kita jadikan rujukan dalam mencari Sabab Wurud al-Hadits diantaranya: al-Luma’ fi Asbab al-Hadits (w 911 H) dan al-Bayan wa at-Ta’rif fi Asbab Wurud al-Hadits karya Ibnu Hamzah al-Husaini al-Hanafi ad-Dimasyqi (w 1120 H). Kedua kitab memudahkan kita mencari Sabab al-Wurud suatu hadis, jika memang hadis itu mempunyai Sabab al-Wurud.
Untuk mendapatkan Sabab Wurud al-Hadis, kita juga bisa menemukannya dalam kitab-kitab syarah hadis seperti Fath al-Bari syarah Shahih al-Bukhari karya Ibnu Hajar al-’Asqalani, ’Umdah al-Qari karya Badr ad-Din al-’Aini, Tuhfah al-Ahwadzi karya al-Mubarakfuri dll.
Contoh Sabab Wurud al-Hadis yang dijelaskan oleh Ibnu Hajar dalam Fath al-Bari:
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ، قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: قَالَ اللَّهُ «أَعْدَدْتُ لِعِبَادِي الصَّالِحِينَ مَا لاَ عَيْنٌ رَأَتْ، وَلاَ أُذُنٌ سَمِعَتْ، وَلاَ خَطَرَ عَلَى قَلْبِ بَشَرٍ…»
”Dari Abu Hurairah Radhiyallahu ‘Anhu, ia berkata: Rasulullah Shallallahu ’Alaihi Wasallam bersabda: Allah berfirman: ”Aku menyediakan bagi hamba-hamba-Ku yang salih sesuatu yang tidak pernah dilihat oleh mata, tidak pernah didengar oleh telinga dan tidak pernah terlintas dalam hati manusia…” (H.r. Al-Bukhari)
Ibnu Hajar berkata: ”Dalam hadis lain dijelaskan bahwa Sabab al-Wurud hadis ini adalah bahwa Musa ’Alaihissalam bertanya kepada Allah: ”Siapakah yang paling agung kedudukannya di surga?” Maka Allah berfirman: ”Aku menanam kemuliaan mereka dengan tangan-Ku sendiri dan Aku tutup dengannya. Kenikmatan itu tidak pernah dilihat oleh mata, didengar oleh telinga, dan tidak pernah terlintas dalam hati manusia.” Diriwayatkan oleh Muslim dan at-Tirmidzi (Fath al-Bari: 8/375).
Wallahu A’lam Bish Shawab.