Assalamualaikum Ustadz, Izin saya mau bertanya. Saya saat ini telah berpisah dengan calon suami saya. Lami baru memiliki rencana dan niat untuk menikah tapi karena selama proses kami dekat, kami tidak banyak melibatkan Allah, akhirnya kami dipisahkan karena kesalahan kami masing-masing. Saat ini saya alhamdulillah sedang mendekatkan diri dengan Allah, banyak meminta ampun dan berdoa, salah satu permintaan saya, saya ingin Allah mempertemukan kami mempersatukan kami kembali atas izin dan ridho Allah tentunya dalam ikatan yang sah dan halal. Tapi Ustadz, banyak yang bilang, ketika laki-laki pergi dan tidak lagi memperjuangkan wanitanya, itu pertanda bahwa bukan dia orangnya dan saya harus melepas dan mengikhlaskannya. Tapi Ustadz, saya masih punya harapan kepada Allah bahwa Allah akan menolong saya, membuat lelaki itu kembali dengan saya di versi terbaik kami. Yang saya ingin tanyakan Ustadz, apakah tidak apa-apa saya masih berdoa dan meminta kepada Allah seorang lelaki yang saya langitkan namanya, saya sebutkan? Apakah saya jadi tidak menerima takdir Allah dan memaksakan keinginan saya yang belum tentu baik ini? Apa yang harus saya lakukan sekarang ustadz? Terimakasih Ustadz.
Waalaikumussaam Warahmatullah Wabarakatuh
Kita diperbolehkan meminta apapun kepada Allah dalam doa, selama tidak ada unsur maksiat dan memutus silaturrahmi, sebagaimana sabda Nabi:
لا يزَالُ يُسْتَجَابُ لِلعَبْدِ مَا لَم يدعُ بإِثمٍ، أَوْ قَطِيعةِ رَحِمٍ
Artinya; Doa akan senantiasa dikabulkan selama orang yang berdoa tidak meminta sesuatu yang mengandung dosa dan memutus silaturrahmi (H.r. Muslim)
Maka tidak ada masalah jika menyebut nama seseorang untuk menjadi jodoh kita dalam doa.
Terkait dengan masalah anda, perlu dipahami bahwa orang tersebut statusnya masih calon suami, bukan suami. Jadi perlu mendudukkan status ini sesuai proporsinya. Adapaun diantara langkah-langkah yang bisa kita lakukan dalam hal mendapatkan jodoh adalah :
1. Kita harus benar-benar meyakini bahwa jodoh itu adalah kehendak dari Allah SWT yang telah tertulis di Lauhul Mahfudz
2. Jika Allah berhendak, maka lelaki itu akan menjadi suami anda, dan jika Allah tidak berkehendak, maka lelaki itu tidak akan menjadi suami anda
3. Kita boleh banyak keinginan, tetapi Allah SWT yang mempunyai ketetapan, maka kita harus menyelaraskan keinginan kita dengan kehendak dari Allah SWT
4. Kita harus memilih suami seuai dengan kriteria syariat Allah, yaitu lelaki yang agamanya baik dan akhlaqnya baik
5. Jika lelaki tersebut tidak memiliki kriteria baik, maka tidak perlu kita mengejar-ngejar lelaki tersebut dan memaksa untuk menjadi pasangan hidup kita. Yakinlah bahwa masih banyak laki-laki baik yang akan menjadi pasangan hidup anda
6. Hindarkanlah mengumpulkan keinginan-keinginan yang seolah-olah versi terbaik menurut kita. Karena keinginan-keinginan jika menggumpal akan berujung keharusan yang belum tentu terjadi
7. Versi terbaik adalah ketika pilihan kita benar dan cara kita melangkah juga benar
8. Senantiasa mendekatkan diri kepada Allah SWT dan berdoa supaya mendapatkan pasangan hidup yang baik
9. Banyaklah beraktivitas di masyarakat, organisasi dan aktivitas ke Islaman; karena dari situlah pintu-pintu jodoh akan dibuka oleh Allah.
Dijawab oleh: Ust. Endri Nugraha Laksana, S.Pd.I , M.H