fbpx

IkadiDIY.com

WARISAN TERBAIK UNTUK ANAK KITA

WARISAN TERBAIK UNTUK ANAK KITA
Oleh: Denis Arifandi Pakih Sati, Lc., M.Hum

Ada Bapak yang banting tulang siang malam, bukan sekadar untuk memberikan sesuap dua suap nasi bagi keluarganya, tapi ingin meninggalkan warisan harta tidak terhingga kepada anak-anaknya. Ia berharap, harta-harta itu bisa menjamin masa depan anaknya.

Tapi, kehidupan tidak selalu sesuai apa yang terlintas di benak kita. Harta, tidak selalu menjadi warisan terbaik. Bukan berarti menafikan, ya!

Di hari pembaiatan Khalifah Abu Jafar al-Manshur sebagai Khalifah, Muqatil bin Sulaiman; salah seorang Ulama besar di zamannya, menemuinya. Abu Jafar al-Manshur berucap: “Nasehatilah diriku wahai Muqatil.” Ia menjawab: “Saya menasehatimu dengan apa yang saya lihat atau apa yang saya dengar?” “Dengan apa yang kamu lihat.” Ia menasehati:“Wahai Amirul Mukminin, Umar bin Abd al-Aziz memiliki 11 anak, dan mewariskan uang sebanyak 18 Dinar. Uang itu digunakan untuk mengkafaninya sebanyak 5 dinar; untuk keperluan penguburan sebanyak 4 dinar, kemudian sisanya dibagikan kepada anak-anaknya. Di sisi lain, Hisyam bin Abdul Malik memiliki 11 orang anak, kemudian mewariskan mereka harta yang melimpah. Masing-masing anak mendapatkan sejuta Dinar lebih. Tapi, demi Allah wahai Amirul Mukminin, di hari yang sama, saya pernah melihat salah seorang anak Umar bin Abd al-Azis bersedekah dengan 100 ekor kuda untuk perjuangan di jalan Allah SWT, kemudian salah seorang anak Hisyam bin Abdul Malik mengemis di Pasar. Di ujung kematiannya, Umar bin Abd al-Aziz ditanya tentang apa yang ditinggalkan bagi anak-anaknya. Ia menjawab, ‘Saya meninggalkan bagi mereka ketakwaan kepada Allah SWT. Jikalau mereka menjadi orang-orang shaleh, Allah SWT akan menjamin mereka. Jikalau mereka tidak shaleh, saya tidak meninggalkan mereka sesuatu yang akan membantu mereka bermaksiat kepada Allah SWT.”

Ya. Takwa adalah warisan terbaik orangtua untuk anak-anaknya. Jalan Takwa.

Tinggalkan Komentar